Jump to content

Stop Bicara Prestashop! [Pembayaran]


gonebdg - webindoshop.com

Recommended Posts

Sengaja judul thread ini dibuat seperti itu :rolleyes:

Sejak awal bergabung kedalam forum ini, hampir tidak pernah saya temukan thread atau topik yang berbicara hal-hal lain selain daripada hal teknis prestashop.

 

Padahal menjalankan atau mengelola Toko Online itu sejatinya adalah Usaha/Bisnis :)

Nah ... disini mari kita lupakan sejenak masalah-masalah teknis Prestashop, dan mari kita bicara dan berbagi mengenai hal bisnis-nya.

 

Dilarang OOT ya ... (pasti dihapus postingnya kalau OOT) -_-

 

Pembayaran ...

  1. Pada umumnya para pelanggan toko online di Indonesia masih menggunakan metoda Transfer antar bank, entah itu BCA, Mandiri, BRI, BNI, dll
    Menurut Prestashoper Indonesia semua ... apa sih penyebabnya ?
  2. Saat ini Bank besar di Indonesia seperti BCA sudah meluncurkan metoda pembayaran online baru yaitu BCA KlikPay
    Apakah ada diantara prestashoper Indonesia yang menerapkan metoda ini kedalam toko online-nya ?
    Jika iya ... gimana caranya (diluar petunjuk baku yg ada di situs resmi BCA)?
  3. Internet Banking (lagi-lagi saya ambil contoh BCA). Seperti kita ketahui dalam Internet banking BCA terdapat menu "PEMBAYARAN E-COMMERCE" dan didalam menu ini nasabah BCA dapat melakukan pembayaran atas produk/jasa yang dibeli melalui jalur online.
    Nah ... untuk bisa menggunakan atau menerapkan metoda ini bagaimana caranya ya?

Link to comment
Share on other sites

Ini klo menurut kacamata saya...hanya sebatas pengamatan selama mengelola toko online.

 

1. Umumnya masyarakat kita blm pada melek teknologi. Jadi masih memilih pembayaran secara manual via ATM / setor tunai. Paling canggih melalui SMS banking. Sangat jarang dpt pelanggan yang transfer melalui Internet banking, artinya blm banyak orang yang memanfaatkan fasilitas internet banking ini, padahal ngurusnya gampang banget dan biaya relatif murah krn gak sampe 20rb. Kadang juga merasa aneh juga...mereka beli melalui online, artinya koneksi internet kan....kok transfernya masih ke ATM. Apalagi klo ada yg info, " sorry gan, blm bisa transfer nih...hujan deres banget blm bisa ke ATM"..xixi

 

2. Nah ini yg ditunggu2...mudah2an ada yang mau ngasih info. Sdh cari info kemana2 memang blm ada yang mau share ke publik. Tapi klo pun toko online kita sdh melayani pembayaran clickpay ( mandiri + bca ) kayaknya jg orang blm siap, krn sepintas sy baca pelanggan juga harus registrasi dulu untk dptkan fasilitas clickpay. Jadi ya balik lagi transfer ATM.

 

3. Menurut saya itu harus mengajukan diri jadi merchant ke BCA, harus punya badan usaha ( PT / CV ) gitu. Dan menurut sy persyaratannya lebih kompleks. Kayak toko offline yg punya mesin merchant gitu, ada besaran transaksi yang harus dipenuhi.

 

mungkin ada yang mau koreksi atau tambahin..hehe

 

 

salam,

kamroni

  • Like 1
Link to comment
Share on other sites

Nah akhirnya, ada juga yg berkenan ngobrol diluar teknis prestashop ;)

 

Sependapat ... memang pada kenyataannya demikian, pada umumnya masyarakat Indonesia masih memilih transfer via ATM atau Setoran Tunai.

 

Yang agak sedikit membuat Sy heran, mengapa pihak perbankan tidak secara gencar atau lebih aktif lagi menginformasikan ke para nasabahnya untuk memanfaatkan fasilitas sms Banking maupun iBanking terutama untuk transaksi online. Padahal dengan demikian pihak perbankan sendiri akan lebih terbantu.

Coba misalnya pihak bank memberikan promo Transaksi online dengan sms Bangking atau iBanking akan mendapat bebas bea administrasi dan diskon x% (Tanpa membebani syarat2 ngejelimet kpd pihak merchant/toko online), mungkin akan ada peningkatan.

 

Kalau diperhatikan lagi iklan2 yg pernah terlihat di televisi, kayaknya pihak bank-nya sendiri masih pilih-pilih. Iklan iBanking kasih contohnya transaksi bisnis menegah ke atas ... coba kalau iklannya lebih memasyarakat.

 

Untuk yg sudah menggunakan KlikPay ... share dong disini, bagaimana caranya dan gimana respon pelanggannya cukup banyak digunakan atau tidak.

 

Bisa dimaklumi kalau pihak Bank mengkhususkan menu pembayaran e-commerce iBanking hanya utk pengusaha besar.

Cuma berharap ada bank yang berani memberikan sistem ini untuk para pengusaha menegah kebawah.

Link to comment
Share on other sites

  • 2 weeks later...

Hmmmm ... nampaknya topik diskusi bisnis kurang menarik ya :rolleyes:

belum ada yang sumbang suara lagi disini ....

 

Padahal akan banyak manfaat dari diskusi non teknis ini, harapan Saya pribadi kedepannya Komunitas Prestashop bisa mengajukan proposal kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti pihak Bank, Pengiriman (Domestik/Internasional), Bea Cukai dll

Link to comment
Share on other sites

Hmmmm ... nampaknya topik diskusi bisnis kurang menarik ya :rolleyes:

belum ada yang sumbang suara lagi disini ....

 

Padahal akan banyak manfaat dari diskusi non teknis ini, harapan Saya pribadi kedepannya Komunitas Prestashop bisa mengajukan proposal kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti pihak Bank, Pengiriman (Domestik/Internasional), Bea Cukai dll

 

Bukan ga menarik topik ini. tapi bingung mnjawabnya.

Kerja sama dengan pihak bank, shipping, dll, tampaknya hanya didominasi oleh website besar saja.

Saya heran, kenapa contoh saja seperti BCA dan Jne, tidak menyuruh bagian IT dari kantor mereka, untuk integrasikan perusahaan mereka ke online store seperti PS ini,

Saya yakin jika modul bisa mereka berikan secara free, banyak transaksi yg terjadi secara full online, tidak ada lagi transfer bank tanya berapa duit, kemana, kirim harga berapa, dsb,

Link to comment
Share on other sites

Bukan ga menarik topik ini. tapi bingung mnjawabnya.

Kerja sama dengan pihak bank, shipping, dll, tampaknya hanya didominasi oleh website besar saja.

Saya heran, kenapa contoh saja seperti BCA dan Jne, tidak menyuruh bagian IT dari kantor mereka, untuk integrasikan perusahaan mereka ke online store seperti PS ini,

Saya yakin jika modul bisa mereka berikan secara free, banyak transaksi yg terjadi secara full online, tidak ada lagi transfer bank tanya berapa duit, kemana, kirim harga berapa, dsb,

 

Nah agar yang belum 'Besar' suaranya bisa menjadi perhatian 'Mereka' salah satu jalannya adalah soliditas komunitas.

Mari kita bahas masalah pembayaran Toko Online ini dengan lebih detail dan terarah, di Thread ini.

Apakah ada diantara Prestashoper Indonesia yang bekerja dalam lingkungan Perbankan ?

Atau mungkin anggota keluarga, sanak-saudaranya ?

Hal tsb bisa membantu kita semua untuk mengetahui bagaimana caranya Komunitas Prestashop Indonesia bisa mengajukan kerjasama yang menjadi perhatian pihak perbankan.

 

Tidak mudah memang ... namun patut untuk diusahakan

 

Untuk Pengiriman atau shipping silahkan rekan2 Prestashoper Indonesia lainnya membuat thread yang serupa namun topiknya Pengiriman

(Bussines talk ... bukan teknis Prestashopnya ya)

 

 

Sekedar cerita pengalaman yang berkaitan dengan hal ini.

Tahun lalu, saya memperoleh undangan kerjasama dari Excelcom (XL) untuk menggunakan sebuah produk baru (sistem pembayaran) milik mereka dalam menerima pembayaran atas pembelian pelanggan di Toko Online yang saya kelola.

Namun setelah saya pelajari dokumen-dokumen yang mereka berikan, saya putuskan untuk tidak menggunakannya. Berikut ini beberapa alasannya :

  1. Sebagai produk baru, komisi atau biaya administrasi yang diminta atas penggunaan jalur pembayaran yang mereka sediakan merupakan sebuah beban. Lain ceritanya jika produk tsb sudah memiliki pengguna yang banyak, berjalan sejak lama tanpa masalah yg berarti serta memiliki reputasi yang baik, komisi atau biaya administrasi mungkin tidak akan menjadi beban dan dapat dimaklumi
  2. Dari sisi pelanggan, cara pendaftarannya dapat dianggap kurang bersahabat alias Ribet bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, walaupun menurut saya pribadi sebenarnya tidak Ribet
  3. Dari sisi Merchant, akan mengalami kesulitan pencairan dana karena hanya dapat dicairkan di beberapa tempat yang sudah menjadi mitra kerjanya saja dan prosesnyapun dapat dianggap kurang praktis. Masih lebih praktis dan mudah ngambil uang pembayaran pelanggan yang membayar melalui kantor pos :)

Link to comment
Share on other sites

Bukan ga menarik topik ini. tapi bingung mnjawabnya.

Kerja sama dengan pihak bank, shipping, dll, tampaknya hanya didominasi oleh website besar saja.

Saya heran, kenapa contoh saja seperti BCA dan Jne, tidak menyuruh bagian IT dari kantor mereka, untuk integrasikan perusahaan mereka ke online store seperti PS ini,

Saya yakin jika modul bisa mereka berikan secara free, banyak transaksi yg terjadi secara full online, tidak ada lagi transfer bank tanya berapa duit, kemana, kirim harga berapa, dsb,

 

 

Sya setuju dengan yg ini.

Link to comment
Share on other sites

  • 4 weeks later...

Nimbrung dikit, sepengetahuan saya keliatannya ada kaitan dengan security masalah dulu msh pegang disalah atu perusahaan swasta untuk mengakses kerekeningnya hrs menggunakan alat yang namanya token (selain pin dari internet banking yg menggunakan pin), dlm hal transaksi keuangan.

Dan untuk alat token tsb juga khusus menggunakan token dr bank yg bersangkutan jd keliatannya gak mungkin tiap org dikasih token yg ada kita hrs buat mengisi token tsb dtg ke bank tsb utk tiap kali transaksi online,(CMIIW)

Link to comment
Share on other sites

Nimbrung dikit, sepengetahuan saya keliatannya ada kaitan dengan security masalah dulu msh pegang disalah atu perusahaan swasta untuk mengakses kerekeningnya hrs menggunakan alat yang namanya token (selain pin dari internet banking yg menggunakan pin), dlm hal transaksi keuangan.

Dan untuk alat token tsb juga khusus menggunakan token dr bank yg bersangkutan jd keliatannya gak mungkin tiap org dikasih token yg ada kita hrs buat mengisi token tsb dtg ke bank tsb utk tiap kali transaksi online,(CMIIW)

 

ini maksudnya gimana ya ?

masalah keamanan menyebabkan pihak perbankan enggan menelurkan produk penerimaan pembayaran online bagi pelaku toko online gitu ?

 

Kalau token, memang merupakan alat yang wajib dimiliki pengguna Internet Banking untuk melakukan transaksi keuangan (seperti transfer, bayar, dll) dengan lebih aman.

Kalau hanya sekedar melakukan aktifitas non transaksi keuangan (seperti cek saldo, lihat mutasi rekening, dll), pada umumnya tidak memerlukan token.

 

lebih aman pake transfer bank,

daripada mengandalkan keamanan browser

 

Memang benar ...

Namun justru itu yang menjadi tantangan bagi pihak perbankan, menyediakan fasilitas penerimaan pembayaran online yang mudah dan aman bagi semua pihak (Merchant maupun Customer)

 

Jika transfernya dilakukan secara online (internet banking) atau mobile banking maka esensi onlinenya masih tetap terjaga.

Jika transfernya dilakukan melalui ATM atau cash deposit, maka esensi onlinenya menjadi berkurang.

Apalagi kalau pelangganya sampai telepon beberapa kali, mulai dari tanya nomor rekening, jumlah yang harus dibayar hingga konfirmasi ... esensi onlinenya hilang.

Kalau jumlah transaksi penjualan per harinya sedikit, mugkin tidak jadi masalah bagi pihak merchant.

Tapi kalau transkasi penjualan per harinya banyak ... bisa jadi merepotkan bagi pihak merchant

Link to comment
Share on other sites

1. Kalau menurut saya kembali lagi ke customer yang harus di akui memang belum melek untuk 'real' online shopping, sebagian besar pembeli di Indonesia belum mengenal transaksi online. Belum adanya mind set customer di Indonesia untuk transaksi online, ditambah kebanyakan customer belum familiar dengan system cart. Sedikit contoh, media SMS, FB ataupun twitter yang seharusnya di sediakan untuk customer service malah untuk transaksi dan order barang. padahal, menurut saya sistem cart ini merupakan pintu pertama untuk mengenalkan customer pada dunia online shopping yang sebenarnya, saya yakin kalau masyarakat kita sudah familiar dengan system cart, transaksi online juga akan jalan. CMIIW

 

2. Untuk payment gateway seperti clickpay kebanyakan masyarakat kita belum siap, untuk menggunakan system ini saja harus registrasi ini-itu, ditambah sepertinya pihak perbankan masih setengah hati menggarap sistem ini. kurang gencarnya informasi yang di berikan ke masyarakat menjadi salah satu penyebab system ini kurang di kenal. selain itu kebanyakan online shop yang memakai system ini hanyalah online shop menengah ke atas di karenakan proses registrasi yang rumit dan butuh syarat ini itu, mungkin kalau system ini sudah 'membumi' dan di pakai online shop kecil orang akan mulai melirik system ini.

 

 

Menurut saya, system payment gateway yang paling mudah untuk sekarang ini mungkin menggunakan system deposit seperti paypal, di indonesia setahu saya sudah mulai ada beberapa yang merintis seperti KasPay dan lainnya. Mudah bagi penjual maupun customer karena sistem pendaftarannya pun tidak berbelit seperti mendaftar merchant di perbankan, tetapi saya heran kenapa system ini jarang di gunakan juga dan kebanyakan orang lebih memilih menggunakan 'jasa rekber'?

 

Terlepas dari teknis sistem keamanannya, coba kita berpikir sejenak kenapa Paypal di negara-negara maju sudah banyak di gunakan dan di terima banyak orang? sedangkan untuk KasPay dan teman-teman yang mencoba membawa konsep itu ke Indonesia tidak berhasil? Yang paling membuat saya heran, online shopping di indonesia sedang bertumbuh dengan kecepatan tinggi tapi kenapa pihak perbankan sepertinya masih wait n see, belum berani menggarap pasar ini lebih serius.

 

 

Ini pengalaman dan uneg-uneg saya selama mengelola toko online, kalau ada yang salah mohon di koreksi.. :)

Link to comment
Share on other sites

Nah itu dia masalahnya atau kecenderungannya (menurut pendapat saya)

  1. Pihak perbankan kelihatannya hanya mau mengurus pelaku e-commerce kelas menegah keatas, karena sebagian besar produk/layanan pembayaran onlinenya hanya bisa digunakan oleh pelaku e-commerce berbadan hukum atau nasabah prioritas/besar
  2. Pemerintah kurang jeli dalam menangkap potensi e-commerce Indonesia yang sesungguhnya dapat meningkatkan nilai export (mudah menjual produk dalam negeri ke luar negeri) dan meningkatkan devisa (masuknya Dolar ke Indonesia)

 

Sedangkan untuk Payment Gateway made in Indonesia ...

Menilik sejarah yang ada menurut saya belum ada yang bisa dipegang (dalam artian kelanjutan usahanya belum bisa ditentukan) sehingga menimbulkan keragu-raguan para pelaku e-commerce. Sekarang ada ... tahun depan atau 2-XXX tahun lagi ???

Lalu belum dapat dilihat adanya langkah-langkah yang initensif dan kooperatif dalam penyediaan module pembayaran, juga menyulitkan pelaku e-commerce untuk menggunakan layanan Payment Gateway made in Indonesia. Hal ini terbukti dengan belum adanya (belum disediakan) module-module pembayaran Prestashop dari Payment Gateway made in Indonesia. Kalau pun sudah ada, tidak berkelanjutan (tidak diperbarui sesuai dengan versi Prestashop)

Link to comment
Share on other sites

Memang harus di akui itulah kelemahan utama payment Gateway di indonesia, sepertinya belum ada yang berbentuk perusahaan mandiri. Padahal sejatinya Payment gateway seharusnya di perlakukan selayaknya bank, karena ini juga menyangkut pengelolaan dana masyarakat.

 

Selain itu seperti apa yang di katakan momod, modul pembayaran yang terintegrasi sangat-sangat kurang pengambangannya di Indonesia, hal inilah yang menyulitkan para owner online shop yang tidak punya modal besar. Sedangkan untuk mengintegrasikan layanan seperti ClickPay butuh persyaratan yang terbilang tidak mudah untuk di penuhi oleh sebagian besar owner online store, yang di harus di akui mereka kebanyakan tidak mempunyai modal besar seperti saya. :)

 

Jujur kalau ada metode pembayaran online yang tidak butuh syarat yang memberatkan dengan senang hati saya akan menggunakannya, meskipun harus mengedukasi customer saya. Karena yang saya lihat selama ini, pihak perbankan hanya menelurkan produk tanpa ada niat untuk edukasi masyarakat lebih lanjut. Tetapi sepertinya sistem di Indonesia belum cukup dewasa untuk itu. Masih harus menunggu beberapa waktu sampai perbankan kita mau membuka mata di bisnis online dan serius untuk membuka sistem pembayaran sampai menyentuh bisnis online kecil dan mikro atau mungkin bisa di sebut BOKM. :)

 

Belum ada layanan yang mempermudah bisnis online yang benar-benar terintegrasi. Maksud saya mulai dari payment sistem sampai saat ini modul yang tersedia sangat sedikit. Pikah-pihak yang berkepentinganpun tidak pernah menyediakan API untuk mempermudah integrasi ke website, mulai dari modul pembayaran sampai pada cek ongkir saja kita harus bolak-balik ke website JNE/TIKI tidak bisa di lakukan dalam satu halaman.

 

Pernah terlintas di pikiran saya ingin membentuk sebuah komunitas online store ataupun bisa juga di mulai dari forum Prestashop ini yang nantinya mempunyai kegiatan mengedukasi masyarakat mulai dari murid SMP, SMA sampai Mahasiswa tentang online shopping dan bisnis online yang sebenarnya. karena merekalah juga yang akan menjadi pelaku online shopping dan pelaku bisnis online, kita edukasi mulai dari cara membuat, proses bisnis sampai cara pembayaran yang baik agar tiap orang kedepannya terbiaya dengan pembayaran online tidak hanya dari ATM. saya sangat-sangat bosan melihat seminar bisnis online di mana-mana yang hanya membahas tentang cepat kaya dalam sehari dengan berbagai sistem omong kosong.

 

Dengan begitu akan terbuka iklim bisnis online yang sehat di Indonesia yang akan menguntungkan mulai dari web developer yang mencari rejeki, pelaku bisnis sampai pada customer.

 

Akan sangat membantu juga apabila ada orang Bank yang langsung nimbrung di forum-forum seperti ini, jadi tidak sama-sama buta untuk proses registrasi ke layanan clickpay atau lainnya, pembicaraanpun bisa lebih terarah untuk langkah-langkah yang harus di ambil, makannya kebanyakan teman-teman di sini bilang, untuk menggunakan layanan pembayaran online dari perbankan hanya dapat di nikmati pelaku bisnis online menengah atas

Link to comment
Share on other sites

Argumentasi yang menarik dari jakartaspider

 

Apakah ada ide atau saran agar Komunitas Prestashop bisa lebih solid dan punya wadah yang lebih bertenaga untuk menyuarakan apa yang menjadi topik pembicaraan di Thread ini ?

 

Sekedar informasi :

  1. Tahun 2012 sudah didirikan sebuah Asosiasi E-commerce Indonesia dengan nama idea http://idea.or.id
    Walaupun Misi dan Visi nya bagus, namun nampaknya asosiasi tsb juga hanya berkeinginan utk merangkul pelaku e-commerce menegah keatas, parameternya sangat mudah dilihat, biaya registrasi keanggotaan yang cukup besar -_-
    Saya pribadi sudah mencoba menghubungi pihak idea mengenai hal tsb, namun hingga kini belum ada jawaban.
  2. Tanpa bermaksud beriklan ... sebuah perusahaan payment gateway indonesia iPaymu menyelenggarakan kompetisi yang salah satu topiknya adalah mengenai pembangunan module pembayaran (terintegrasi dgn sistem iPaymu)
    Selengkapnya silahkan baca di https://ipaymu.com/ecommerce-platform-competition/
    Insya allah Saya bisa meluangkan waktu untuk mengikuti kompetisi tsb untuk Prestashop Indonesia, dan mudah-mudahan para Prestashoper Indonesia lainnya juga tertarik untuk turut serta.

Link to comment
Share on other sites

Menurut saya memang masyarakat kta yg belum siap dengan transaksi online. untuk iPAYMU sebenarnya menarik, tapi sepertinya biayanya / fee cukup mahal ya?.

 

Klo berharap bank di indonesia jadi payment gateway buat semua layanan online shop rasanya cukup sulit. Karena memang persyaratannya dibuat tidak mudah. Di luar negeri kayaknya juga gak ada bank yang jadi payment gateway...semua payment gateway rata2 pake visa atau mastercard

 

Sebenarnya yang paling memungkinkan itu ya pakai payment gateway seperti iPayMu. Tapi ya balik lagi, seberapa siapkah masyarakat kita?.

Link to comment
Share on other sites

  • 1 month later...
  • 5 months later...
  • 2 weeks later...

Create an account or sign in to comment

You need to be a member in order to leave a comment

Create an account

Sign up for a new account in our community. It's easy!

Register a new account

Sign in

Already have an account? Sign in here.

Sign In Now
×
×
  • Create New...